Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Indonesia juga merupakan rumah bagi hutan tropis terbesar ketiga di dunia dan salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia. Besarnya potensi alam yang dimiliki merupakan salah satu kekayaan tak terhingga yang dimiliki Indonesia. Kendati demikian dengan besarnya potensi tersebut, Indonesia juga sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Untuk itu, KEMITRAAN turut terlibat dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Kami turut menyiapkan lanskap kelembagaan dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan lewat kolaborasi antarlembaga. KEMITRAAN juga aktif berkontribusi dalam membuka dan mempromosikan bentuk-bentuk pendanaan lingkungan hidup yang baru.
Kami juga aktif terlibat untuk memberi dukungan terhadap pembangunan berkelanjutan di tingkat pemerintahan paling bawah, yaitu di desa-desa dan masyarakat pesisir. Upaya mitigasi dan adaptasi atas perubahan iklim itu tentunya disokong dengan teknologi untuk memperkuat pengumpulan data dalam mendukung tata kelola iklim dan ekonomi yang lebih luas.
Perjanjian ini ditandatangani antara Green Climate Fund (GCF) dan KEMITRAAN. Perjanjian ini meresmikan akuntabilitas KEMITRAAN dalam melaksanakan proyek-proyek yang disetujui oleh GCF.
Untuk diketahui, GCF adalah dana khusus terbesar di dunia yang membantu negara-negara berkembang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kemampuan mereka dalam merespons perubahan iklim.
Dana ini dihimpun oleh Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) pada tahun 2010. GCF memiliki peran penting dalam mewujudkan Perjanjian Paris, yakni mendukung tujuan untuk menjaga kenaikan suhu global rata-rata di bawah 2 derajat celsius.