PEKALONGAN- Walikota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid menyambut baik berbagai program dan kegiatan yang dilakukan Kemitraan/Partnership bagi Tata Kelola Pemerintahan yang saat ini sedang dijalankan melalui program Adaptation Fund.
Hal tersebut disampaikan Aaf sapaan akrab HA Afzan Arslan Djunaid saat menerima kunjungan Program Director For Sustainable Governance Strategic
Dewi Riski di kantornya, Rabu (13/4). Walikota didampingi Kepala Bapeda Cayekti Widigdo, Kepala Diskominfo Arif Karyadi dan jajaran pimpinan OPD lainnya.
”Kami dari Pemkot Pekalongan sangat mendukung apa yang dilakukan oleh Kemitraan di Kota Pekalongan melalui program Adaptation Fund. Apalagi ini untuk membantu kota kami dalam menghadapi dampak perubahan iklim, terutama terkait penanganan banjir rob,” ujarnya.
Aaf menjelaskan, penanganan banjir rob tidak bisa dilakukan hanya oleh Pemkot Pekalongan saja. Tapi juga membutuhkan kerjasama berbagai elemen, baik dari unsur pemerintah, masyarakat maupun pihak-pihak lainnya. Karena itu dirinya menyambut baik yang sedang dikerjakan Kemitraan di Kota Pekalongan.
”Pihak yang membantu Kota Pekalongan seperti dari Kemitraan sangat bersemangat. Kami dari pihak yang dibantu seharusnya lebih bersemangat. Apa saja diminta dari Kemitraan akan berusaha kami fasilitasi demi lancarnya program yang dikerjakan. Bahkan saya berharap, kalau temen-temen Kemitraan Jakarta ke Pekalongan jangan menginap di hotel, tapi menginap di rumah dinas walikota atau guest house,” pintanya.
Seperti diketahui, Pemkot Pekalongan mendapat bantuan penanganan banjir rob melalui program Adaptation Fund Lembaga Kemitraan (Patnership for Governance Reform). Melalui program ini, akan dilakukan pembangunan fisik dan nonfisik untuk membantu membangun ketahanan wilayah pesisir terhadap dampak perubahan iklim dan bencana alam.
Ada delapan kelurahan yang menjadi target intervensi dalam program ini. Yakni Kelurahan Pasirkratonkramat (Kecamatan Pekalongan Barat) dan tujuh kelurahan di Kecamatan Pekalongan Utara. Tujuh kelurahan itu, meliputi Kelurahan Padukuhankraton, Kandang Panjang, Panjang Baru, Bandengan, Panjang Wetan, Krapyak serta Degayu.
Direktur Program Kemitraan Dewi Rizqi mengatakan, sudah banyak program yang dilakukan dari Kemitraan di Pekalongan. Seperti pemutaran film Semesta yang bercerita pentingnya kesadaran akan dampak perubahan iklim, pembentukan fasilitator kelurahan, sosialisasi berbagai dampak perubahan iklim, penanaman mangrove, dan program-program lainnya.
”Ada program-program lain juga yang sedang kami lakukan. Mohon dukungan dari Bapak Walikota Pekalongan dan jajaran Pemkot agar implementasi program Kemitraan di Kota Pekalongan bisa benar-benar berhasil,” katanya.
Dewi menyebut, beberapa program ke depan yang akan dikerjakan misalnya lomba bertema Aksi Generasi Muda Perubahan Iklim Kota Pekalongan, pembangunan eco wisata, membangun bangunan pelindung pantai, penanganan masalah sampah, pelibatan komunitas-komunitas, penanaman mangrove di kawasan Taman Mangrove dan berbagai program lain.
”Kami berharap semua program Kemitraan ini bisa berjalan lancar. Dan ini perlu dukungan dari jajaran Pemkot serta masyarakat. Kemitraan berkomitmen untuk membantu Kota Pekalongan dalam rangka membangun ketahanan wilayahnya dari dampak perubahan iklim seperti banjir rob,” katanya.
Perjanjian ini ditandatangani antara Green Climate Fund (GCF) dan KEMITRAAN. Perjanjian ini meresmikan akuntabilitas KEMITRAAN dalam melaksanakan proyek-proyek yang disetujui oleh GCF.
Untuk diketahui, GCF adalah dana khusus terbesar di dunia yang membantu negara-negara berkembang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kemampuan mereka dalam merespons perubahan iklim.
Dana ini dihimpun oleh Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) pada tahun 2010. GCF memiliki peran penting dalam mewujudkan Perjanjian Paris, yakni mendukung tujuan untuk menjaga kenaikan suhu global rata-rata di bawah 2 derajat celsius.