Beranda / Book

Buku Panduan Teknis Pengorganisasian dan Pemberdayaan Masyarakat Program Desa Peduli Gambut

Bekerja bersama masyarakat sejatinya adalah proses pengorganisasian pikiran, pengetahuan dan mengumpulkan kembali apa yang pernah dan dimiliki masyarakat dalam menguasai, mengelola, dan melindungi ruang kehidupannya. Jelas tidak seperti membalikan telapak tangan. Tantangan semakin berat ketika masyarakat terutama bagi generasi yang lahir tahun 90-an semakin berpikir pragmatis dalam memaknai kerja-kerja di masyarakat.

Karena itu, tidak ada pilihan lain, kerja mengorganisir dan memberdayakan masyarakat dengan segala dinamika dan tantangannya harus dipahami dengan baik. Untuk itu, buku ini disusun sebagai panduan bagi fasilitator masyarakat peduli gambut dan bagi para penggiat pengorganisasian masyarakat lainnya, tentang bagaimana strategi dan langkah-langkah pengorganisasian dan pemberdayaan masyarakat dilakukan; metode dan media apa saja yang dapat digunakan dalam memulai dan melakukan kerja-kerja pengorganisasian pemberdayaan masyarakat.

Untuk memudahkan para pengguna, buku ini dibagi menjadi 2 (dua) bagian. Pada bagian pertama diperkenalkan tentang konsep, prinsip, metode, teknik, bahan dan media yang digunakan dalam melakukan kerja-kerja pengorganisasian dan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan pada bagian 2 (dua) menyajikan contoh-contoh praktis fasilitasi pemberdayaan masyarakat.

Buku panduan ini akan bermanfaat, jika para penggunanya mampu memproduksi pengetahuan sendiri dari proses-proses pembelajaran bersama masyarakat yang diorganisir atau diberdayakan. Singkatnya, seperti kata Paulo Freire, filosof pendidikan kerakyatan (popular education) paling berpengaruh di abad ke-20 ini, proses pengorganisasian rakyat adalah suatu proses ‘kita membangun jalan sambil berjalan’ atau ‘we make the road by working!’.

Buku Panduan Teknis Pengorganisasian dan Pemberdayaan Masyarakat Program Desa Peduli Gambut dapat didownload di sini.

2016

Pada bulan Maret 2016, KEMITRAAN menerima akreditasi internasional dari Adaptation Fund. Dewan Adaptation Fund, dalam pertemuannya yang ke-27, memutuskan untuk mengakreditasi KEMITRAAN sebagai National Implementing Entity (NIE) dari Adaptation Fund. KEMITRAAN menjadi lembaga pertama dan satu-satunya lembaga Indonesia yang terakreditasi sebagai NIE Adaptation Fund di Indonesia.

2020

Perjanjian ini ditandatangani antara Green Climate Fund (GCF) dan KEMITRAAN. Perjanjian ini meresmikan akuntabilitas KEMITRAAN dalam melaksanakan proyek-proyek yang disetujui oleh GCF.

 

Untuk diketahui, GCF adalah dana khusus terbesar di dunia yang membantu negara-negara berkembang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kemampuan mereka dalam merespons perubahan iklim.

 

Dana ini dihimpun oleh Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) pada tahun 2010. GCF memiliki peran penting dalam mewujudkan Perjanjian Paris, yakni mendukung tujuan untuk menjaga kenaikan suhu global rata-rata di bawah 2 derajat celsius.

2000-2003

KEMITRAAN memainkan peran krusial dalam mendukung pengembangan undang-undang untuk membentuk KPK. Hal ini diikuti dengan langkah mendukung Pemerintah dan DPR dalam memilih calon komisioner yang kompeten dan juga mendukung kelompok masyarakat sipil untuk mengawasi secara kritis proses seleksinya. Setelah komisioner ditunjuk, mereka meminta KEMITRAAN untuk membantu mendesain kelembagaan dan rekrutmen awal KPK, serta memainkan peran sebagai koordinator donor. Sangat jelas bahwa KEMITRAAN memainkan peran kunci dalam mendukung KPK untuk mengembangkan kapasitas dan strategi yang diperlukan agar dapat bekerja seefektif mungkin.

2003

Pada tahun 2003, KEMITRAAN menjadi badan hukum yang independen yang terdaftar sebagai Persekutuan Perdata Nirlaba. Pada saat itu, KEMITRAAN masih menjadi program yang dikelola oleh UNDP hingga akhir tahun 2009. Sejak awal tahun 2010, KEMITRAAN mengambil alih tanggung jawab dan akuntabilitas penuh atas program-program dan perkembangannya.

1999-2000

Kemitraan bagi Pembaruan Tata Kelola Pemerintahan, atau KEMITRAAN, didirikan pada tahun 2000 setelah berlangsungnya pemilihan umum pertama di Indonesia yang bebas dan adil pada tahun 1999. Pemilu bersejarah ini merupakan langkah penting dalam upaya Indonesia keluar dari masa lalu yang otoriter menuju masa depan yang demokratis. KEMITRAAN didirikan dari dana perwalian multi-donor dan dikelola oleh United Nations Development Programme (UNDP) dengan mandat untuk memajukan reformasi tata kelola pemerintahan di Indonesia.

2020

Perjanjian ini ditandatangani antara Green Climate Fund (GCF) dan KEMITRAAN. Perjanjian ini meresmikan akuntabilitas KEMITRAAN dalam melaksanakan proyek-proyek yang disetujui oleh GCF.

Untuk diketahui, GCF adalah dana khusus terbesar di dunia yang membantu negara-negara berkembang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kemampuan mereka dalam merespons perubahan iklim.

Dana ini dihimpun oleh Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) pada tahun 2010. GCF memiliki peran penting dalam mewujudkan Perjanjian Paris, yakni mendukung tujuan untuk menjaga kenaikan suhu global rata-rata di bawah 2 derajat celsius.

1999-2000

Kemitraan bagi Pembaruan Tata Kelola Pemerintahan, atau KEMITRAAN, didirikan pada tahun 2000 setelah berlangsungnya pemilihan umum pertama di Indonesia yang bebas dan adil pada tahun 1999. Pemilu bersejarah ini merupakan langkah penting dalam upaya Indonesia keluar dari masa lalu yang otoriter menuju masa depan yang demokratis. KEMITRAAN didirikan dari dana perwalian multi-donor dan dikelola oleh United Nations Development Programme (UNDP) dengan mandat untuk memajukan reformasi tata kelola pemerintahan di Indonesia.