Di negara demokrasi, kesetaraan gender merupakan hal penting yang harus dijamin oleh pemerintah dalam pengambilan keputusan, pembentukan kebijakan dan pelibatan dalam partai politik. Perempuan memiliki kuota 30% menempati badan legislatif di Indonesia, dengan tujuan meningkatkan keterwakilan perempuan di parlemen. Namun, di tingkat regional Asia Tenggara, keterwakilan perempuan di parlemen belum mencapai target. Hanya beberapa negara yang mampu memberikan dampak secara substantif.
Untuk mewujudkan sistem pemerintahan yang demokratis dan berkeadilan gender, program IKAT-US (Inisiatif Kemitraan Asia Tenggara – United States) yang didukung oleh USAID bekerjasama dengan KEMITRAAN, NDI (National Democratic Indonesia), Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Persatuan Kesedaran Komuniti Selangor (EMPOWER) dari Malaysia, Women’s Caucus dari Timor Leste, Cambodian Center for Human Rights (CCHR) dan Center for Popular Empowerment (CPE) dari Filipina menggagas buku Building Sustainable Partnerships to Promote Women’s Political Representation in Southeast Asian Region.
Buku ini membahas sistem pemilihan dan informasi umum di 5 negara Asia Tenggara, seperti; Indonesia, Kamboja, Malaysia, Filipina dan Timor Leste. Data keterwakilan perempuan di tingkat lokal maupun nasional, partai politik yang mendukungnya serta tantangan berdasarkan sosial budaya di tiap 5 negara juga dijelaskan. Buku ini juga membahas analisis SWOT dalam sistem pemilihan, keterwakilan perempuan dan tantangan sosial budaya.