Kota Trondheim, Norwegia. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan hujan tropis terluas di dunia. Hutan ini menjadi rumah bagi ribuan jenis tanaman dan hewan yang menjadikan Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati. Bentuk negara yang berupa kepulauan, dengan luas perairan yang lebih luas dari daratannya, menjadikan keanekaragaman hayati Indonesia semakin kaya dan beraneka ragam, baik di daratan maupun dalam lautannya.
Indonesia perlu menegaskan kembali tentang posisi pentingnya dalam konteks keanekaragaman hayati, di forum keanekaragaman hayati internasional. Untuk itu, Indonesia berpartisipasi dalam The 9th Trondheim Conference on Biodiversity, yang diselenggarakan di Kota Trondheim, Norwegia pada 2-5 Juli 2019.
KEMITRAAN sangat peduli terhadap isu-isu lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati, oleh karena itu, KEMITRAAN menjadi bagian dari delegasi RI dan berpartisipasi diberbagai kegiatan yang ada di konferensi tersebut. Diwakili oleh Direktur Eksekutif, Monica Tanuhandaru dan salah satu Dewan Pengarah, Felia Salim, KEMITRAAN memberikan dukungan aktif pada delegasi Pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya dengan anggota delegasi terdiri dari: Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim-KLHK dan staf, Direktur Jendral Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE)-KLHK dan staf, Kepala Biro Humas-KLHK, Kepala Biro Luar Negeri-KLHK dan staf, wakil Kementerian Luar Negeri, dan Duta Besar Indonesia untuk Norwegia.
Dukungan KEMITRAAN pada kegiatan ini bahkan diberikan dari awal persiapan konferensi, dengan membuatkan video tentang keanekaragaman hayati dan upaya pemerintah Indonesia dalam menjaganya. Video tersebut ditayangkan sebagai pelengkap pidato Siti Nurbaya saat acara pembukaan konferensi. Video tersebut dapat dilihat di tautan ini.
Diantara kegiatan konferensi keanekaragaman hayati ini, Indonesia melakukan beberapa pembicaraan bilateral dengan negara-negara sahabat, antara lain dengan Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia dan juga dengan ketua delegasi negara China. Dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, Ola Elvestuen membicarakan tahap lanjut dari kerjasama Indonesia-Norwegia dalam isu pengendalian perubahan iklim yang ditandai melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) tahun 2010 lalu, dan akan berakhir pada 2020. Menteri LHK menyampaikan progress implementasi dari LoI tersebut. Pada pembicaraan selanjutnya, kedua pihak menyepakati akan memperpanjang kerjasama tersebut. Cakupan kerja sama juga akan diperluas tidak hanya mengenai pengurangan emisi karbon dari sektor hutan dan lahan (REDD+) tapi juga memasukan pengelolaan mangrove dan ekoriparian.