Eka Melisa memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam isu iklim, energi, dan pembangunan di berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, donor, dan LSM. Beberapa pengalaman Mbak Eka di Pemerintah Indonesia adalah sebagai Wakil Ketua Kelompok Kerja Negosiasi Internasional di Dewan Nasional Perubahan Iklim, dan sebagai Asisten Staf Khusus Presiden SBY untuk isu-isu negosiasi internasional terkait iklim, energi, industri, dan transportasi. Beliau juga merupakan anggota tim multi-lembaga pemerintah yang menetapkan kebijakan terkait iklim termasuk Rencana Aksi Nasional untuk Pengurangan Emisi (RAN GRK), Inventarisasi Gas Rumah Kaca, dan pendirian Badan Pengelola REDD+ (BP-REDD). Penasihat Iklim dan Hutan Internasional untuk WWF Internasional. Beliau lulus dari Fakultas Teknik Kimia ITB dan memiliki gelar Master of Science di bidang Ekonomi dan Manajemen Energi, Curtin University of Technology, Perth, Australia.
Perjanjian ini ditandatangani antara Green Climate Fund (GCF) dan KEMITRAAN. Perjanjian ini meresmikan akuntabilitas KEMITRAAN dalam melaksanakan proyek-proyek yang disetujui oleh GCF.
Untuk diketahui, GCF adalah dana khusus terbesar di dunia yang membantu negara-negara berkembang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kemampuan mereka dalam merespons perubahan iklim.
Dana ini dihimpun oleh Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) pada tahun 2010. GCF memiliki peran penting dalam mewujudkan Perjanjian Paris, yakni mendukung tujuan untuk menjaga kenaikan suhu global rata-rata di bawah 2 derajat celsius.