Kemitraan bersama dengan Badan Restorasi Gambut (BRG) bekerja sama dengan Javara untuk mengadakan Pelatihan Pengembangan Produk Lokal Desa Peduli Gambut pada 8-15 Juli 2018 di Kantor Javara, Jakarta. Javara merupakan lembaga yang menjual produk agrikultur organik yang nantinya akan membantu petani gambut untuk mengembangkan nilai jual produk pangan lokal melalui Sekolah Seniman Pangan Javara. Pelatihan ini digelar dalam rangka upaya revitalisasi sosial-ekonomi yang merupakan salah satu target program Desa Peduli Gambut (DPG).
Peserta yang mengikuti pelatihan merupakan 10 petani dari perwakilan DPG Sumatera Selatan yang sudah menghasilkan banyak komoditas unggulan, seperti nanas, kelapa, beras, dan sebagainya. Produk kelapa misalnya, di empat desa di Kecamatan Muara Sugihan saja dapat menghasilkan sekitar 3.000.000 butir kelapa perbulan. Besarnya potensi ini perlu dikembangkan dengan pengelolaan yang lebih baik untuk menghasilkan kualitas produk yang lebih baik serta diterima pasar. Oleh karenanya dukungan terhadap akses pasar sangat dibutuhkan.
Menurut Dimas selaku perwakilan dari Javara, tujuan utama dari pelatihan ini adalah petani nantinya dapat memiliki produk yang siap jual. “Membuat produk itu seperti seni, ada banyak yang harus dipertimbangkan, yakni bagaimana membuat produk yang siap dijual dan sukses dipasaran,” kata Dimas. Selama enam hari pelatihan, peserta akan dilatih untuk pengembangan produk, sensori, keamanan pangan, pengolahan pangan, kemasan, perizinan, penentuan harga, manajemen keuangan, hingga pemasaran dan promosi produk. Menurut Dimas, prinsip dasar dalam pemasaran dan promosi adalah menyusun “pesan pemasaran” yang tepat. “Misalnya, dalam membuat suatu brand kami selalu mengangkat brand lokal dengan cara : 1) Memakai nama daerah pengasil produk, 2) Di setiap kemasan, kami juga mencantumkan cerita di balik proses pembuatan produk dari masing-masing daerah,” jelas Dimas.
Pelatihan Pengembangan Produk Lokal Desa Peduli Gambut dibuka oleh Muhammad Yusuf selaku Kepala Sub Kelompok Kerja Peningkatan Partisipasi Desa Gambut. Dalam sambutannya ia berharap sepuluh perwakilan desa yang mengikuti pelatihan akan menjadi pionir dari berkembangnya pangan lokal desa gambut. “Saya ingin dari pelatihan ini petani gambut dapat menghasilkan produk bukan sekedar kerajinan,” kata Yusuf. Produk hasil pelatihan ini nantinya diharapkan dapat turut dijual dan dipromosikan pada Sumsel Expo yang menjadi bagian dari Asian Games 2018. (shabs)