Communication Specialist Consultant – EnABLE

Durasi Kontrak: 6 Bulan (maksimal 60 hari kerja dengan kemungkinan perpanjangan)
Melapor Kepada: Team Leader dan MEL Specialist
Departemen: Environmental Sustainable Governance (ESG)
Penempatan: Hybrid (Samarinda/Remote)
Jenis Kontrak: Konsultan Individu
Lokasi Diutamakan: Kalimantan Timur

Latar Belakang

Fase kedua proyek Enhancing Access to Benefits while Lowering Emissions (EnABLE) bertujuan memperkuat inklusi kelompok marjinal dan rentan dalam Program Penurunan Emisi Kalimantan Timur. Upaya ini dilakukan melalui peningkatan kesadaran dan akses terhadap manfaat karbon dan non-karbon, sejalan dengan Benefit Sharing Plan dalam kerangka Forest Carbon Partnership Facility (FCPF).

Untuk mendukung tujuan tersebut, Kemitraan membuka kesempatan bagi seorang Communication Specialist yang akan bertanggung jawab dalam pengelolaan komunikasi dan pengetahuan proyek EnABLE.


Tujuan Posisi

Communication Specialist akan merancang dan mengimplementasikan strategi komunikasi yang efektif dan inklusif, memastikan pesan proyek dapat diakses oleh seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat adat dan perempuan, serta mendukung pengelolaan pengetahuan dan pembelajaran proyek.


Tanggung Jawab Utama

Strategi Komunikasi dan Pengetahuan

  • Mengembangkan dan melaksanakan strategi komunikasi dan manajemen pengetahuan untuk program ERP dan EnABLE.
  • Menyusun, meninjau, dan meningkatkan kualitas produk komunikasi dan pengetahuan (modul pelatihan, policy brief, panduan teknis, laporan).
  • Mendukung produksi dan diseminasi pembelajaran serta praktik baik proyek.
  • Berkontribusi dalam penyusunan laporan untuk donor dan pemangku kepentingan.

Koordinasi dan Keterlibatan Pemangku Kepentingan

  • Membangun dan menjaga hubungan dengan pemerintah, CSO/LSM, sektor swasta, dan mitra lainnya.
  • Berkolaborasi dengan GEDSI & IP Specialist serta Community Development Specialist dalam pengembangan materi komunikasi inklusif, termasuk penggunaan bahasa lokal.
  • Berkoordinasi dengan Diskominfo Kalimantan Timur dalam pengembangan materi dan panduan komunikasi.
  • Memfasilitasi pelatihan, ToT, dan uji coba materi komunikasi di tingkat desa.

Output yang Diharapkan

  • Strategi komunikasi dan manajemen pengetahuan yang terimplementasi.
  • Produk komunikasi berkualitas tinggi dan inklusif.
  • Kegiatan peningkatan kapasitas bagi staf dan fasilitator lapangan.
  • Dokumentasi pembelajaran dan laporan kepada donor/pemangku kepentingan.

Kualifikasi

Pendidikan

  • S1 Ilmu Komunikasi, Hubungan Masyarakat, Ilmu Sosial, atau bidang terkait
  • S2 menjadi nilai tambah

Pengalaman dan Keahlian

  • Minimal 5 tahun pengalaman dalam perencanaan komunikasi strategis pada program pembangunan, lingkungan, atau sosial
  • Pengalaman bekerja di Kalimantan Timur menjadi nilai tambah
  • Berpengalaman dalam keterlibatan pemangku kepentingan lintas sektor
  • Kemampuan menulis dan menyunting dokumen teknis dan komunikasi
  • Menguasai platform digital, website, dan sistem manajemen konten
  • Mampu bekerja kolaboratif dalam lingkungan multikultural

Kandidat yang Kami Cari

Kami mencari individu yang berpegang pada integritas, akuntabilitas, inklusivitas, serta memiliki komitmen untuk memajukan tata kelola kolaboratif dan pembangunan berkelanjutan.

Cara Melamar

Kirimkan CV, surat lamaran, dan dokumen pendukung melalui tautan di bawah sebelum 31 Desember 2025. Hanya kandidat yang terpilih yang akan dihubungi.

Lamar Sekarang

2016

Pada bulan Maret 2016, KEMITRAAN menerima akreditasi internasional dari Adaptation Fund. Dewan Adaptation Fund, dalam pertemuannya yang ke-27, memutuskan untuk mengakreditasi KEMITRAAN sebagai National Implementing Entity (NIE) dari Adaptation Fund. KEMITRAAN menjadi lembaga pertama dan satu-satunya lembaga Indonesia yang terakreditasi sebagai NIE Adaptation Fund di Indonesia.

2020

Perjanjian ini ditandatangani antara Green Climate Fund (GCF) dan KEMITRAAN. Perjanjian ini meresmikan akuntabilitas KEMITRAAN dalam melaksanakan proyek-proyek yang disetujui oleh GCF.

 

Untuk diketahui, GCF adalah dana khusus terbesar di dunia yang membantu negara-negara berkembang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kemampuan mereka dalam merespons perubahan iklim.

 

Dana ini dihimpun oleh Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) pada tahun 2010. GCF memiliki peran penting dalam mewujudkan Perjanjian Paris, yakni mendukung tujuan untuk menjaga kenaikan suhu global rata-rata di bawah 2 derajat celsius.

2000-2003

KEMITRAAN memainkan peran krusial dalam mendukung pengembangan undang-undang untuk membentuk KPK. Hal ini diikuti dengan langkah mendukung Pemerintah dan DPR dalam memilih calon komisioner yang kompeten dan juga mendukung kelompok masyarakat sipil untuk mengawasi secara kritis proses seleksinya. Setelah komisioner ditunjuk, mereka meminta KEMITRAAN untuk membantu mendesain kelembagaan dan rekrutmen awal KPK, serta memainkan peran sebagai koordinator donor. Sangat jelas bahwa KEMITRAAN memainkan peran kunci dalam mendukung KPK untuk mengembangkan kapasitas dan strategi yang diperlukan agar dapat bekerja seefektif mungkin.

2003

Pada tahun 2003, KEMITRAAN menjadi badan hukum yang independen yang terdaftar sebagai Persekutuan Perdata Nirlaba. Pada saat itu, KEMITRAAN masih menjadi program yang dikelola oleh UNDP hingga akhir tahun 2009. Sejak awal tahun 2010, KEMITRAAN mengambil alih tanggung jawab dan akuntabilitas penuh atas program-program dan perkembangannya.

1999-2000

Kemitraan bagi Pembaruan Tata Kelola Pemerintahan, atau KEMITRAAN, didirikan pada tahun 2000 setelah berlangsungnya pemilihan umum pertama di Indonesia yang bebas dan adil pada tahun 1999. Pemilu bersejarah ini merupakan langkah penting dalam upaya Indonesia keluar dari masa lalu yang otoriter menuju masa depan yang demokratis. KEMITRAAN didirikan dari dana perwalian multi-donor dan dikelola oleh United Nations Development Programme (UNDP) dengan mandat untuk memajukan reformasi tata kelola pemerintahan di Indonesia.

2020

Perjanjian ini ditandatangani antara Green Climate Fund (GCF) dan KEMITRAAN. Perjanjian ini meresmikan akuntabilitas KEMITRAAN dalam melaksanakan proyek-proyek yang disetujui oleh GCF.

Untuk diketahui, GCF adalah dana khusus terbesar di dunia yang membantu negara-negara berkembang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kemampuan mereka dalam merespons perubahan iklim.

Dana ini dihimpun oleh Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) pada tahun 2010. GCF memiliki peran penting dalam mewujudkan Perjanjian Paris, yakni mendukung tujuan untuk menjaga kenaikan suhu global rata-rata di bawah 2 derajat celsius.

1999-2000

Kemitraan bagi Pembaruan Tata Kelola Pemerintahan, atau KEMITRAAN, didirikan pada tahun 2000 setelah berlangsungnya pemilihan umum pertama di Indonesia yang bebas dan adil pada tahun 1999. Pemilu bersejarah ini merupakan langkah penting dalam upaya Indonesia keluar dari masa lalu yang otoriter menuju masa depan yang demokratis. KEMITRAAN didirikan dari dana perwalian multi-donor dan dikelola oleh United Nations Development Programme (UNDP) dengan mandat untuk memajukan reformasi tata kelola pemerintahan di Indonesia.