Beranda / Publication

Memahami Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Foto: Dok. Kemitraan

Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, atau KEMITRAAN, mendapat dukungan program penguatan kelembagaan untuk melakukan advokasi berbasis data dan bukti dari International Development Research Centre (IDRC) Canada bersama Oak Foundation. 

Sebagai bagian dalam memperkuat kapasitas lembaga, empat staf yang berasal dari berbagai unit di KEMITRAAN telah mengikuti pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang diselenggarakan oleh institusi PPM Manajemen bersama dengan LKPP pada September 2021. Sertifikasi pengadaan barang dan jasa ini dinilai penting oleh Kemitraan yang kerap melakukan kerja sama dengan berbagai lembaga pemerintahan di Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Peserta pelatihan kini memiliki pengetahuan baru mengenai tujuan, kebijakan, prinsip dan etika pengadaan barang dan jasa pemerintah, aktor-aktornya, hingga proses perencanaan, persiapan, serta pelaksanaannya melalui tipe-tipe swakelola.

Dari segi pengalaman, KEMITRAAN telah banyak terlibat dalam proyek kerja sama yang menggunakan dukungan dana pemerintah. Maka itu, KEMITRAAN berkomitmen untuk mengikutsertakan sumber-sumber daya manusia terkait dalam pelatihan lanjutan untuk penguatan pengetahuan pengadaan barang dan jasa pemerintah, khususnya pada mekanisme swakelola tipe III, mengingat belum banyak yang memiliki pengalaman terhadap bentuk kerja sama ini.

“Pelatihan ini memberikan kita pengetahuan terkait dengan persiapan-persiapan yang harus dilakukan ketika pihak ketiga bekerjasama dengan pemerintah,” tutur Titik, salah seorang peserta pelatihan. 

“Selain itu, kita juga bisa mengetahui berbagai pihak yang terlibat dalam proses pengadaan barang dan jasa, misalnya ada Pejabat Pembuat Kebijakan (PKK), Pengguna Anggaran (PA), Kelompok Kerja (Pokja), Kuasa Pengunaan Anggaran (KPA), Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) dan banyak lagi,” ujar Jumali, peserta pelatihan dari KEMITRAAN yang lain menambahkan. Selain itu, Hana juga menyampaikan bahwa untuk saat ini ia telah mengetahui bahwa bentuk lembaga non pemerintah seperti KEMITRAAN, dapat mengakses dana pemerintah melalui mekanisme swakelola III. 

Keempat orang staff KEMITRAAN telah melewati 12 hari proses pembelajaran mandiri melalui fasilitas platform yang disediakan oleh LKPP (7 – 21 September 2021), dan 1 hari proses ujian sertifikasi offline (22 September 2021).

Selain pelatihan sertifikasi pengadaan barang jasa pemerintah, KEMITRAAN berkomitmen untuk terus menguatkan kapasitas lembaga dan SDM dengan berbagai sertifikasi lainnya yang dapat mendukung tujuan organisasi dalam mendorong penerapan tata kelola yang baik di tanah air.

Didukung oleh:

2016

Pada bulan Maret 2016, KEMITRAAN menerima akreditasi internasional dari Adaptation Fund. Dewan Adaptation Fund, dalam pertemuannya yang ke-27, memutuskan untuk mengakreditasi KEMITRAAN sebagai National Implementing Entity (NIE) dari Adaptation Fund. KEMITRAAN menjadi lembaga pertama dan satu-satunya lembaga Indonesia yang terakreditasi sebagai NIE Adaptation Fund di Indonesia.

2020

Perjanjian ini ditandatangani antara Green Climate Fund (GCF) dan KEMITRAAN. Perjanjian ini meresmikan akuntabilitas KEMITRAAN dalam melaksanakan proyek-proyek yang disetujui oleh GCF.

 

Untuk diketahui, GCF adalah dana khusus terbesar di dunia yang membantu negara-negara berkembang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kemampuan mereka dalam merespons perubahan iklim.

 

Dana ini dihimpun oleh Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) pada tahun 2010. GCF memiliki peran penting dalam mewujudkan Perjanjian Paris, yakni mendukung tujuan untuk menjaga kenaikan suhu global rata-rata di bawah 2 derajat celsius.

2000-2003

KEMITRAAN memainkan peran krusial dalam mendukung pengembangan undang-undang untuk membentuk KPK. Hal ini diikuti dengan langkah mendukung Pemerintah dan DPR dalam memilih calon komisioner yang kompeten dan juga mendukung kelompok masyarakat sipil untuk mengawasi secara kritis proses seleksinya. Setelah komisioner ditunjuk, mereka meminta KEMITRAAN untuk membantu mendesain kelembagaan dan rekrutmen awal KPK, serta memainkan peran sebagai koordinator donor. Sangat jelas bahwa KEMITRAAN memainkan peran kunci dalam mendukung KPK untuk mengembangkan kapasitas dan strategi yang diperlukan agar dapat bekerja seefektif mungkin.

2003

Pada tahun 2003, KEMITRAAN menjadi badan hukum yang independen yang terdaftar sebagai Persekutuan Perdata Nirlaba. Pada saat itu, KEMITRAAN masih menjadi program yang dikelola oleh UNDP hingga akhir tahun 2009. Sejak awal tahun 2010, KEMITRAAN mengambil alih tanggung jawab dan akuntabilitas penuh atas program-program dan perkembangannya.

1999-2000

Kemitraan bagi Pembaruan Tata Kelola Pemerintahan, atau KEMITRAAN, didirikan pada tahun 2000 setelah berlangsungnya pemilihan umum pertama di Indonesia yang bebas dan adil pada tahun 1999. Pemilu bersejarah ini merupakan langkah penting dalam upaya Indonesia keluar dari masa lalu yang otoriter menuju masa depan yang demokratis. KEMITRAAN didirikan dari dana perwalian multi-donor dan dikelola oleh United Nations Development Programme (UNDP) dengan mandat untuk memajukan reformasi tata kelola pemerintahan di Indonesia.

2020

Perjanjian ini ditandatangani antara Green Climate Fund (GCF) dan KEMITRAAN. Perjanjian ini meresmikan akuntabilitas KEMITRAAN dalam melaksanakan proyek-proyek yang disetujui oleh GCF.

Untuk diketahui, GCF adalah dana khusus terbesar di dunia yang membantu negara-negara berkembang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kemampuan mereka dalam merespons perubahan iklim.

Dana ini dihimpun oleh Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) pada tahun 2010. GCF memiliki peran penting dalam mewujudkan Perjanjian Paris, yakni mendukung tujuan untuk menjaga kenaikan suhu global rata-rata di bawah 2 derajat celsius.

1999-2000

Kemitraan bagi Pembaruan Tata Kelola Pemerintahan, atau KEMITRAAN, didirikan pada tahun 2000 setelah berlangsungnya pemilihan umum pertama di Indonesia yang bebas dan adil pada tahun 1999. Pemilu bersejarah ini merupakan langkah penting dalam upaya Indonesia keluar dari masa lalu yang otoriter menuju masa depan yang demokratis. KEMITRAAN didirikan dari dana perwalian multi-donor dan dikelola oleh United Nations Development Programme (UNDP) dengan mandat untuk memajukan reformasi tata kelola pemerintahan di Indonesia.