Deskripsi
Indeks Tata Kelola Kepolisian Negara Republik Indonesia (ITK) dibuat untuk mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri. Ini mencakup kebijakan umum dan daerah yang inovatif, serta kinerja sumber daya manusia Polri. Penghargaan dan hukuman diberikan kepada Kepolisian Daerah (Polda) dan Kepolisian Resor (Polres) berdasarkan indeks tata kelola (ITK) yang diperoleh. Di seluruh dunia, Polri adalah satu-satunya yang mengadopsi metode indeks dengan unit analisis berbeda untuk Polres dan Polda.
Keunikan Indeks Tata Kelola Kepolisian Negara Indonesia terletak pada proses partisipasinya yang dilaksanakan oleh KEMITRAAN sebagai lembaga di luar Polri. Semua komponen, mulai dari pejabat di Markas Besar Polri hingga penasihat ahli Kapolri, Komisi Kepolisian Nasional, warga, media, akademisi, dan KEMITRAAN terlibat dalam penilaian tersebut.
ITK adalah instrumen untuk mengukur kinerja dan capaian Program Reformasi Birokrasi Polri dengan menggunakan tujuh prinsip tata kelola yang baik bagi Polri, yaitu kompetensi, responsivitas, perilaku, transparansi, keadilan, efektivitas, dan akuntabilitas yang objektif dan komprehensif.
Capaian
Pada tahun 2016, KEMITRAAN telah mengumpulkan data dari 31 Polda di seluruh Indonesia. Pada periode 2015, Polri dan KEMITRAAN telah menerbitkan hasil penilaian dari 12 divisi di Polda, termasuk unit pembinaan masyarakat (Binmas), lalu lintas (Lantas), intelijen kepolisian (Intelkam), Polisi Perairan (Polair), reserse kriminal umum (Reskrimum), reserse kriminal khusus (Reskrimsus), unit reserse narkoba (Resnarkoba), pencegahan kejahatan (Sabhara), dan Sumber Daya Manusia (SDM) di seluruh tingkat kepolisian daerah.
Penilaian yang sedang berlangsung dilakukan untuk pengumpulan data dalam Proyek ITK, sementara Kemitraan dan Polri telah memeriksa 12 divisi di Mabes Polri. Berdasarkan penilaian tiga tahun terakhir (2015-2018), KEMITRAAN menemukan bahwa fungsi utama harkamtibmas (pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat) dalam prinsip kompetensi, keadilan, dan akuntabilitas secara konsisten memiliki skor indeks terendah dalam dua tahun terakhir di tingkat Polda dan Polres.
Namun, pada tahun 2017, fungsi harkamtibmas memiliki skor tertinggi di wilayah perairan, perbatasan, dan daerah berisiko tinggi konflik. Kesimpulannya, kualitas personel Polri dan sistem organisasi dari setiap proses input-proses-output dan dampak dari setiap tahap tata kelola kepolisian adalah isu utama untuk Reformasi Birokrasi Polri.
Periode Proyek
2015-2021
Mitra Pelaksana
Polri
Lokasi
Indonesia