JAKARTA – USAID INTEGRITAS melalui KEMITRAAN menyelenggarakan perayaan Hari Anti-Korupsi Sedunia (HAKORDIA 2024) dengan tema “Generasi Muda Sebagai Akto Utama Pemutus Mata Rantai Korupsi.” Inisiatif ini menekankan peran kritis pemuda Indonesia, yang merupakan 23% dari populasi, dalam memimpin masa depan yang bebas dari korupsi.
Perayaan ini, yang dilakukan mulai dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan; Surabaya, Jawa Timur; Medan, Sumatera Utara dan Kupang, Nusa Tenggara Timur, berakhir dengan acara puncak di Usmar Ismail Hall, Jakarta pada tanggal 20 Desember 2024. Puncak perayaan HAKORDIA 2024 ini dipenuhi dengan berbagai kegiatan, antara lain diskusi orang muda, kampanye dan kompetisi media sosial, pameran photo, pertunjukan music oleh No Grey Zone Band, monolog menggugah dari tokoh publik terkemuka Abraham Samad, dan puisi anti-korupsi yang dibacakan oleh aktris Cornelia Agatha dan deklarasi orang muda melawan korupsi. Direktur Eksekutif KEMITRAAN Laode M. Syarif pun mengungkapkan antusiasmenya tentang peran pemuda dalam melawan korupsi.
“Memberdayakan pemuda Indonesia dengan alat dan konektivitas yang tepat sangat penting untuk memutus siklus korupsi. Energi dan kreativitas mereka sangat dibutuhkan dalam membangun Indonesia yang tangguh dan bebas korupsi,” ujar dia.
Hal senada disampaikan Anti-Corruption Advisor di USAID Indonesia Ahmad Qisa’i. Ia mengatakan anak muda sangat penting dilibatkan dalam upaya melawan korupsi.
“Korupsi merusak demokrasi dari dalam, menghapus kemajuan pembangunan yang telah dicapai dengan susah payah, dan menghilangkan kepercayaan terhadap lembaga-lembaga publik,” kata Ahmad. Amerika Serikat mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam mencegah korupsi dengan melibatkan masyarakat sipil dan memperkuat budaya integritas baik di sektor publik maupun swasta, kata dia.”
Musfirah Rasyid selaku alumnus ToT Youth Against Money Politics dan pendiri Rumpun Disabilitas di Makassar juga turut hadir di Festiva l Antikorupsi KEMITRAAN. Ia mengatakan semua elemen pemuda termasuk dari kalangan disabilitas wajib terlibat dalam upaya melawan korupsi.
“Memerangi korupsi memerlukan inklusi semua segmen masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Inisiatif yang memberdayakan orang muda dengan disabilitas seperti saya sangat vital untuk membangun komunitas yang adil dan inklusif,” kata dia.
Untuk diketahui, festival antikorupsi ini merupakan hasil kolaborasi antara Konsorsium USAID INTEGRITAS, ASA Indonesia, Kopel Indonesia, Universitas Paramadina, Universitas Bakrie, Universitas Al-Azhar Indonesia, dan Universitas Multimedia Nusantara.