Kota Pekalongan, sebagai kota pesisir dengan kekayaan potensi wisata bahari dan warisan budaya batik yang kaya, memiliki peluang besar untuk mengembangkan sektor pariwisata yang berkelanjutan. Salah satu potensi pariwisata yang perlu ditingkatkan adalah ekowisata mangrove di wilayah pesisir Kota Pekalongan. Namun, pengembangan ekowisata ini memerlukan perencanaan bisnis yang matang,inovasi ekonomi lokal, pengembangan kuliner serta pendampingan kelompok pengelola, dengan mempertimbangkan lingkungan, agar dapat berkontribusi secara positif terhadap ekosistem pesisir dan ekonomi masyarakat setempat. Kota Pekalongan memiliki potensi pariwisata yang belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik. Saat ini, kota ini dikenal sebagai kota batik dan memiliki pantai yang dapat menjadi daya tarik wisata. Namun, beberapa tantangan seperti banjir di wilayah pesisir dan akses yang terhambat menghambat pengembangan pariwisata ini.
Program Adaptation Fund (AF) Pekalongan berkomitmen untuk mengembangkan ekowisata berbasis komunitas yang memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan yang seimbang, dengan memperhatikan kesetaraan gender dan pemberdayaan kelompok rentan. Untuk mencapai tujuan ini, perencanaan ekowisata mangrove di Kota Pekalongan telah dilakukan, dan konsultasi dengan para pemangku kepentingan telah dilaksanakan.
Dalam konteks pengembangan Pekalongan Mangrove Park, ada kebutuhan untuk mengintervensi dan mengelola kawasan ekowisata ini sesuai dengan konsep desain pengembangan yang telah disusun oleh Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Pekalongan. Diperlukan manajemen plan, pendampingan pengembangan ekowisata, dan pemanfaatan berkelanjutan berbasis masyarakat untuk merencanakan bisnis dan pengelolaan Pekalongan Mangrove Park baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Agar program/kegiatan ini berjalan baik, KEMITRAAN PMU AF Pekalongan melalui Program AF Pekalongan membutuhkan konsultan ahli (expert consultant) atau lembaga yang mendukung dalam Pengembangan Bisnis, Pendampingan Kelompok Pengelola Ekowisata Mangrove, dan inovasi kuliner untuk mengikuti tender/lelang :
Nama Program: Konsultan Pengembangan Bisnis, Inovasi Kuliner, Pendampingan Kelompok Pengelola Ekowisata Mangrove di Kota Pekalongan
Lokasi Program: 1. Pekalongan Mangrove Park, Kelurahan Kandang Panjang2. Kelurahan Degayu
Calon Peserta Tender diminta untuk mengikuti rapat penjelasan/aanwidjing yang akan dilaksanakan secara online/daring tanggal 27 Februari 2024 pukul 10.00 WIB. Calon Peserta Tender yang akan mengikuti tender/lelang mengajukan Surat Pernyataan Minat (LoI) melaui e-mail selambat-lambatnya tanggal 26 Februari 2024 pukul 13.00 WIB atau 1 (satu) hari sebelum pertemuan aanwijzing ke alamat email di bawah ini:
procurement@kemitraan.or.iddan cc ke :niknik.jatnika@kemitraan.or.idzulfadhli.prasetyo@kemitraan.or.id
Perjanjian ini ditandatangani antara Green Climate Fund (GCF) dan KEMITRAAN. Perjanjian ini meresmikan akuntabilitas KEMITRAAN dalam melaksanakan proyek-proyek yang disetujui oleh GCF.
Untuk diketahui, GCF adalah dana khusus terbesar di dunia yang membantu negara-negara berkembang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kemampuan mereka dalam merespons perubahan iklim.
Dana ini dihimpun oleh Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) pada tahun 2010. GCF memiliki peran penting dalam mewujudkan Perjanjian Paris, yakni mendukung tujuan untuk menjaga kenaikan suhu global rata-rata di bawah 2 derajat celsius.